This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 28 November 2016

BERITA Inilah Para Bloggers Pemenang Lomba BCA - Prima Amazing Experience

Inilah Para Bloggers Pemenang Lomba BCA - Prima Amazing Experience




Keriaan acara BCA – PRIMA Amazing Experience sudah berakhir, namun bukan berarti berlalu tanpa kesan. Banyak pengalaman berharga yang diperoleh 30 peserta yang terdiri dari para bloggers itu. Mulai dari pembekalan materi, hingga pada acara yang berlangsung di Bandung pada 25 – 26 Oktober 2016 lalu, peserta merasakan langsung pengalaman menggunakan Jaringan ATM PRIMA dan Debit PRIMA. Bahwa pengguna kartu ATM  dari bank mana pun dapat melakukan transaksi seperti belanja di jaringan PRIMA Debit, cek saldo, transfer dan tarik tunai di ATM berlogo jaringan PRIMA dengan kartu ATM bank yang sudah terdaftar sebagai anggota Jaringan PRIMA. Nggak tanggung-tanggung lho, yang sudah tergabung dalam jaringan PRIMA saat ini ada 60 ATM bank dan 44 Debit. Sangat memudahkan, bukan?
Tentu saja, di acara yang dikemas dengan aneka permainan seru ini BCA dan PRIMA juga membagikan beragam hadiah untuk Lomba live post di Instagram dan Lomba fashion show. Bukan hanya lomba perorangan melainkan juga lomba kelompok yang semakin memeriahkan suasana.
Nah, masih ada lagi hadiah uang tunai jutaan rupiah yang diperebutkan peserta untuk lomba yang lagi tren saat ini, yaitu menulis Blog dan membuat Vlog. Tentu kamu semua, terutama para peserta sudah penasaran, siapa saja yang berhasil menjuarai kompetisi ini?
Berikut adalah nama-nama pemenangnya:
Blog:
·         Juara I: Timothy Wirjo Prawiro
·         Juara II: Evrina Budiastuti
·         Juara III: Imam Mahmudi
Vlog:
·         Juara I: Ravi Agustiana
·         Juara II: Jesslyn Prijanto
·         Juara III: Felicia Marcellina

Selasa, 22 November 2016

BERITA Akar Rumput "Wong Cilik" yang Tak Terawat Lagi

Akar Rumput "Wong Cilik" yang Tak Terawat Lagi

 
PDIP dulu terkenal sebagai dengan basis massa yang kuat di akar rumput. Ketika penolakan Ahok terjadi di kawasan-kawasan akar rumput, bagaimana konsolidasi PDIP?
tirto.id - Gerakan anti Ahok, menyusul dugaan penistaan agama, semakin menguat. Mereka yang anti Ahok kini makin terang-terangan berani unjuk muka. Penghadangan-penghadangan kampanye mulai masif.

PDIP menghadapi tantangan serius. Kendati dicurigai ada mobilisasi, tetapi penolakan-penolakan terhadap kampanye Ahok-Djarot tak bisa dipandang remeh semata sebagai aksi bayaran. Penolakan di Pondok Kopi (17/11) dan Cipinang (16/11), sejauh penelusuran tirto.id, tak gampang untuk disebut sebagai desain elit politik.

Dua penolakan yang terjadi di Pondok Kopi dan Cipinang Sodong terjadi di wilayah padat, tak jauh dari kantor DPAC PDIP (untuk kasus di Pondok Kopi), yang secara sosiologis -- setidaknya di masa lalu-- menjadi kawasan yang cocok dengan latar konstituen PDIP: wong cilik, masyarakat kelas bawah, yang secara ekonomi banyak yang tidak mapan.

Tidak bisa tidak, PDIP memang (pernah) identik dengan orang-orang kecil, di/menjuluki dirinya sebagai “partai wong cilik”, yang kehadiran posko-poskonya dulu amat mencolok dan nyaris mudah ditemui di berbagai titik. Kini, posko-posko PDI Perjuangan tak lagi terlihat masif seperti dulu.

Dulu, ketika PDI Perjuangan memenangkan Pemilu 1999, hampir disetiap sudut jalan berdiri posko banteng moncong putih. Posko itu seolah memperlihatkan bagaimana PDI di bawah komando Megawati pernah disegani. Simpatisannya juga pernah membuat merah jalanan Jakarta, dengan militansi yang tak diragukan.

Kita sama-sama tahu, pada Pemilu 99, PDI Perjuangan mampu memenangkan pertarungan dalam pemilu secara telak. PDIP mendominasi perolehan suara di 11 provinsi pada 7 Juni 1999. Dalam catatan, pada Pemilu yang disiapkan selama 13 bulan oleh pemerintahan BJ Habibie, partai itu menguasai 33, 7 persen suara nasional. Perolehan suara paling banyak di Pulau Bali, jumlahnya 79 persen. Sementara paling kecil di Provinsi Sulawesi Selatan, 6,6 persen.

Sebagai partai baru, PDI Perjuangan mampu mengalahkan 47 partai lainnya termasuk partai-partai lama. Bahkan di Jakarta, PDI Perjuangan mendominasi kemenangan hampir di seluruh wilayah Jakarta. Total perolehan suara PDI Perjuangan di Jakarta mencapai 39,4 persen. Hanya dua kecamatan di Jakarta yang saat itu tak dikuasai, yaitu Kepulauan Seribu dan Pancoran.

Di bawah Megawati, PDI Perjuangan melejit. Mereka mengungguli partai lama. Kehadiran PDI Perjuangan memang dipandang sebagai pelampiasan dari keberadaan partai-partai lama. Apalagi jargon mereka sebagai partai wong cilik selalu digaungkan. Dukungan pun mengalir deras.

Setelah Orde Baru jatuh, modal historis itu dikelola dengan maksimal untuk memenangkan PDIP. Dalam kampanye pada Pemilu 1999, PDI Perjuangan dalam salah satu kampanye akbar berhasil mengerahkan 1,2 juta orang. Aksi mendukung Megawati itu diwarnai dengan aksi “Cap Jempol Darah”, sesuatu yang juga sudah terjadi sebelumnya pada masa Orde Baru.